K.H. Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pengembangan ekonomi syariah menjadi prioritas dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029. “Indonesia memiliki legitimasi moral dan dukungan demokratis untuk menjadi pusat ekonomi syariah global,” katanya, kutip situs resmi Kemenkeu.
Menteri Rachmat Pambudy menambahkan bahwa ekonomi syariah menawarkan solusi di tengah tantangan global. “Ini peluang membangun tata kelola ekonomi yang lebih inklusif,” ujarnya.
Potensi pasar besar mendukung posisi Indonesia. Laporan SGIE menyebutkan belanja Muslim global mencapai USD 2,43 triliun pada 2023 dan diperkirakan tumbuh menjadi USD 3,36 triliun pada 2028.
Indonesia tercatat sebagai tujuan investasi halal nomor satu, dengan 40 kesepakatan senilai USD 1,60 miliar selama periode laporan. Kepercayaan investor ini menunjukkan keberhasilan pembangunan ekosistem yang kondusif.
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) terus memperkuat kelembagaan untuk mempercepat koordinasi dan inovasi kebijakan. Langkah ini diharapkan memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemain kunci ekonomi syariah dunia di masa depan.