Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS: Pemerintah dan DPR Apresiasi

Logo BRICS, akronim dari nama negara: Brazil, Russia, India, China, dan South Africa, adalah organisasi antar pemerintah yang memiliki tujuan politik dan ekonomi di dunia internasional. Organisasi ini didirikan pada 16 Juni 2009, di Yakaterinburg, Rusia
Logo BRICS, akronim dari nama negara: Brazil, Russia, India, China, dan South Africa, adalah organisasi antar pemerintah yang memiliki tujuan politik dan ekonomi di dunia internasional. Organisasi ini didirikan pada 16 Juni 2009, di Yakaterinburg, Rusia (Sumber Foto: Istimewa).

Jakarta – Pemerintah Indonesia resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS, sebagaimana diumumkan oleh Brasil, Ketua BRICS 2025. Keputusan ini menjadi tonggak penting yang memperkuat peran strategis Indonesia di kancah global.

Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu), keanggotaan ini mencerminkan kontribusi Indonesia yang semakin signifikan dalam isu-isu global serta komitmen untuk mendukung kerja sama multilateral demi tatanan dunia yang inklusif dan berkeadilan.

Indonesia memandang BRICS sebagai platform strategis untuk mempererat kolaborasi dengan negara-negara berkembang. Kerja sama ini didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia berkomitmen aktif dalam agenda BRICS, termasuk memperkuat ketahanan ekonomi, inovasi teknologi, pembangunan berkelanjutan, serta mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan masyarakat.

Keanggotaan Indonesia di BRICS juga membuka peluang untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan, sehingga aspirasi negara-negara Global South dapat lebih terwakili dalam pengambilan keputusan global. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan anggota BRICS demi mewujudkan dunia yang lebih damai, adil, dan sejahtera.

Penghargaan diberikan kepada Rusia, Ketua BRICS 2024, atas dukungannya dalam proses keanggotaan Indonesia. Brasil juga diapresiasi atas pengumuman resmi ini. Proses bergabungnya Indonesia bukanlah hal instan, melainkan hasil partisipasi aktif selama beberapa tahun terakhir, termasuk dalam KTT Johannesburg 2023 yang dipimpin Afrika Selatan dan KTT Kazan 2024 di bawah kepemimpinan Rusia.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca