Sumenep – Laju inflasi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tercatat mencapai 3,2 persen, melampaui kisaran inflasi nasional yang berada di angka 2,5 persen plus minus 1 persen.
Kondisi ini menjadi alarm ekonomi bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk segera mengambil langkah konkret menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Dadang Dedi Iskandar, menjelaskan bahwa kenaikan inflasi dipicu oleh dua komoditas utama, yakni beras dan emas perhiasan.
Menurutnya, masuknya musim tanam menyebabkan stok beras di pasaran menurun, sementara harga emas mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
“Secara nasional inflasi berada di angka 2,5 plus minus 1. Kita sudah di ambang batas, jadi perlu langkah cepat dari seluruh OPD yang tergabung dalam TPID,” ujar Dadang, Jumat (17/10/2025).