Ia menambahkan, tingginya harga beras menjadi faktor dominan karena beras merupakan bahan pokok yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Sumenep.
Untuk meredam tekanan inflasi, Pemkab Sumenep bersama Bulog dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tengah menyiapkan program pasar murah di berbagai titik strategis.
Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh bahan pangan pokok, terutama beras, dengan harga terjangkau.
Dadang memaparkan, berdasarkan data per September 2025, harga beras premium di pasaran mencapai sekitar Rp15.000 per kilogram, beras medium Rp13.000, sementara beras SPHP dari Bulog dijual di kisaran Rp11.000 per kilogram. Harga tersebut masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) nasional sebesar Rp12.500 per kilogram.
“Kami bersama Bulog menyediakan beras Rp11.000 per kilogram sebagai langkah stabilisasi agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” pungkasnya.