Pemerintah Indonesia menempatkan keberlanjutan sebagai inti strategi pembiayaan infrastruktur. Pemerintah mengembangkan kerangka kerja ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk pembiayaan infrastruktur. Instrumen lain meliputi Project Development Facility (PDF) dan Viability Gap Fund (VGF).
Skema Availability Payment juga ada. Pemerintah memberikan jaminan melalui Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF). Platform SDG Indonesia One dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).
SDG Indonesia One telah mengumpulkan komitmen USD3,29 miliar dari 38 mitra. Platform ini menyalurkan USD399 juta untuk 111 proyek pengembangan dan 7 proyek pembiayaan.
Indonesia juga menjadi salah satu negara berkembang pertama yang menerbitkan Green Sukuk, baik secara domestik maupun global. Penerbitan Green Sukuk global mencapai USD6,6 miliar. Penerbitan domestik mencapai Rp78,7 triliun.
Menkeu berharap seluruh kerangka dan instrumen yang telah dibangun dapat memperkuat agenda pembangunan infrastruktur di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Ini akan menjadi perjalanan panjang. A long and winding road, seperti lirik lagu. Tapi kita yakin akan mencapai tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang makmur, berkeadilan,” pungkasnya.