Pidato Gus Muhaimin Iskandar dalam Munas VI PKS di Jakarta memberikan penegasan penting. Ia memuji soliditas dan ketertiban penyelenggaraan Munas PKS dengan mengatakan bahwa acara tersebut berlangsung “solid, aman, dan tertib.” Lebih jauh, Gus Muhaimin juga menyinggung pentingnya melepaskan kepentingan elektoral demi cita-cita yang lebih besar.
“Ternyata salah satu yang paling penting merelakan elektoral untuk sebuah cita-cita besar. Saya dan PKB, daftar bersama PKS, nggak peduli soal elektoral. Yang penting, kita bersama-sama bisa mengatasi permasalahan bangsa dengan kebersamaan.”
Hal tersebut menjadi refleksi bahwa PKB tidak ingin terjebak pada politik jangka pendek. Sebaliknya, PKB menegaskan bahwa orientasi politik harus diarahkan pada kepentingan yang lebih besar yaitu pemberdayaan rakyat, pembangunan bangsa, dan menjaga persatuan nasional.
Menuju NKRI yang Makmur dan Sejahtera
Pemberdayaan adalah jalan panjang, bukan jalan instan. Untuk itulah, cita-cita besar bangsa harus dihidupi dengan kesabaran, ketekunan, serta semangat kolektif. PKB hadir dengan keyakinan bahwa mengubur kepentingan elektoral berarti menghindarkan bangsa dari jebakan politik jangka pendek yang sering kali melupakan substansi perjuangan. Sebaliknya, dengan mengutamakan pemberdayaan, setiap kebijakan akan lebih berpihak kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, bukan sekadar kepada segelintir elite.
Indonesia akan makmur dan sejahtera jika asa rakyat tidak pernah padam, jika cita-cita nasional terus dijaga, dan jika kebersamaan terus dipupuk tanpa henti. Politik yang dibangun di atas landasan pemberdayaan akan menghadirkan harapan baru yakni, bangsa yang berdiri tegak, masyarakat yang berdaya, serta negara yang bermartabat. PKB berkomitmen untuk selalu menjaga api asa itu tetap menyala, menumbuhkan cita-cita bersama, dan merawat kebersamaan demi terwujudnya NKRI yang makmur, adil, dan sejahtera.