Kabupaten Sampang dalam Porprov VI–IX Jatim 2019–2025, Gagal Konsisten: Mengembang, Lalu Mengempis

Madurapers
Ilustrasi Kabupaten Sampang dalam Porprov IV-IX Jatim 2019-2025. Kabupaten ini gagal menjaga konsistensi, capaian prestasi naik turun selama empat edisi Porprov Jatim tersebut.
Ilustrasi Kabupaten Sampang dalam Porprov IV-IX Jatim 2019-2025. Kabupaten ini gagal menjaga konsistensi, capaian prestasi naik turun selama empat edisi Porprov Jatim tersebut. (Foto: Madurapers, 2025)

Jika dibandingkan dari Porprov VI Jatim 2019 ke Porprov IX Jatim 2025, total medali Sampang naik dari 19 ke 34, atau meningkat 78,95%. Tapi jika ditarik dari Porprov VIII Jatim 2023 ke Porprov IX Jatim 2025, Sampang justru kehilangan 17 medali atau turun 33,33%.

Khusus emas, lonjakan dari 3 emas (Porprov VII Jatim 2022) ke 20 emas (Porprov VIII Jatim 2023) setara kenaikan luar biasa sebesar 566,67%. Tapi hanya bertahan satu tahun sebelum turun lagi 45,00% menjadi 11 emas di Porprov IX Jatim 2025.

Ranking Jatim Sampang fluktuatif: dari 26 ke 38, lalu naik ke 17, dan anjlok lagi ke 28. Pergerakan ekstrem ini menunjukkan tidak adanya sistem pembinaan yang kuat dan berkelanjutan.

Di tingkat Madura, Sampang memulai sebagai peringkat dua, jatuh ke posisi buncit, lalu naik lagi, dan akhirnya finis di posisi tiga. Kabupaten ini seperti anak tangga bagi Bangkalan dan Pamekasan—selalu di bawah.

Padahal capaian di Porprov VIII Jatim 2023 memperlihatkan potensi Sampang untuk jadi pesaing serius Madura. Tapi tanpa strategi jangka panjang efektif, dukungan anggaran yang cukup, dan pembinaan atlet yang disiplin, semua itu tinggal nostalgia semusim.

Porprov Jatim empat edisi tersebut mengungkap fakta bahwa kontingen olahraga Kabupaten Sampang punya potensi hebat, tapi belum siap tampil maksimal. Dengan tekad, dukungan anggaran, dan strategi matang, kabupaten ini bisa bangkit dan raih kejayaan di Porprov X Jatim 2027 di Kota Surabaya mendatang.