“Harapannya, buku ini akan menjadi sumber literasi yang memperkenalkan berbagai jenis keris serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya,” katanya menambahkan.
Instruksi ini mendapat sambutan positif dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra. Ia menilai bahwa edukasi budaya sejak usia dini sangat penting untuk membentuk karakter siswa serta menjaga warisan daerah agar tidak hilang ditelan zaman.
“Kami mendukung penuh inisiatif ini. Anak-anak perlu tahu mengapa Sumenep disebut Kota Keris. Dengan adanya buku ini, mereka bisa memahami sejarah dan makna dari warisan budaya kita,” ujar Agus.
Dinas Pendidikan Sumenep pun siap mengintegrasikan buku tentang keris ini sebagai bahan bacaan bagi siswa SD.
Agus berharap, setelah buku ini diterbitkan, para pelajar dapat mempelajarinya dengan baik sehingga mereka tidak hanya mengenal keris sebagai pusaka, tetapi juga memahami peranannya dalam sejarah dan budaya Sumenep.
“Semoga buku ini benar-benar bisa menjadi jembatan bagi siswa untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya daerah,” pungkasnya.
