Agus juga menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan.
“Lingkungan sekolah itu harus jadi tempat yang nyaman bagi anak. Kita harus menghindari perundungan, apalagi yang sering terjadi adalah perundungan oleh anak yang merasa lebih kuat,” tegasnya.
Dengan partisipasi lebih dari 142 kepala sekolah yang hadir, termasuk dari wilayah kepulauan, Agus berharap program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
“Meskipun kita berada di ujung, kita memulai dengan niat baik ini. Siapa tahu, kita bisa menjadi contoh bagi kabupaten lainnya,” tutupnya penuh harapan.