Dalam pelaksanaannya, program sekolah ramah anak di Sumenep sudah mencakup sekitar 300 sekolah, mulai dari tingkat TK hingga SMP. Selain itu, satgas kekerasan anak juga telah dibentuk sebagai langkah preventif untuk memastikan tidak ada kasus perundungan di lingkungan sekolah.
“Kita secara umumnya pengen berkolaborasi dengan OPD. Kemarin kita sudah membentuk sekolah ramah anak. Sekarang Sumenep penthahelix, semuanya terlibat sehingga anak didik bisa merasa aman, dan orang tua juga merasa tenang kalau anaknya sekolah di tempat yang sudah aman,” kata Agus.
Agus juga menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan.
“Lingkungan sekolah itu harus jadi tempat yang nyaman bagi anak. Kita harus menghindari perundungan, apalagi yang sering terjadi adalah perundungan oleh anak yang merasa lebih kuat,” tegasnya.
Dengan partisipasi lebih dari 142 kepala sekolah yang hadir, termasuk dari wilayah kepulauan, Agus berharap program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
“Meskipun kita berada di ujung, kita memulai dengan niat baik ini. Siapa tahu, kita bisa menjadi contoh bagi kabupaten lainnya,” tutupnya penuh harapan.
