Menurutnya, berbagai masukan dari BSKDN akan membantu Kabupaten Paser dalam mempertahankan serta meningkatkan capaian Indeks Inovasi Daerah.
“Kami terus bersinergi untuk membangun sistem inovasi. Pada tahun 2020 lalu, Kabupaten Paser meraih predikat Kabupaten Sangat Inovatif. Kabupaten Paser pun meraih peringkat tertinggi dari seluruh kabupaten di Kalimantan Timur. Namun tahun 2021 kita sedikit turun menjadi Inovatif,” terang Yanuardi.
Dirinya meyakini, ke depan daerahnya bakal mengalami peningkatan signifikan dalam Indeks Inovasi Daerah. Terlebih, berbagai pihak, terutama para agen perubahan, telah memberikan dukungan secara penuh.
Agen perubahan sendiri, terang Yanuardi, merupakan program kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak untuk mengawal perubahan dan inovasi di Kabupaten Paser. Program tersebut juga telah diikuti oleh jajaran perangkat daerah di Kabupaten Paser.
“Ada pejabat eselon III dan II yang mendaftar menjadi agen perubahan. Pejabat eselon III yang bersedia (mendaftar) berjumlah sebanyak 18 pejabat, dan satu orang penjabat eselon II,” tandasnya.