“Jika sinergi antara penyuluh-petani makin erat, maka potensi pertanian akan lebih terserap, lalu secara otomatis petani bisa lebih sejahtera dan bahagia,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Penyuluh (Koorluh) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Masalembu Saddam menjelaskan bahwa produktivitas perkebunan cengkeh di dua desa tersebut menunjukkan angka luar biasa.
“Di Desa Karamian, perkebunan cengkeh mencapai 75 hektare dengan produktivitas 10 hingga 20 ton per tahun. Sedang untuk Desa Masakambing, perkebunan cengkeh mencapai 20 hektare dengan produktivitas 5 hingga 15 ton per tahunnya,” katanya merinci.
Pria yang akrab disapa Saddam menambahkan, pihaknya terus berupaya memberikan penyuluhan terbaik untuk petani cengkeh guna memaksimalkan potensi perkebunan cengkeh dan meningkatkan kesejahteraan petani di kecamatan setempat.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami mengingat potensi cengkeh di sini terbilang lumayan besar. Penyuluhan yang rutin diberikan diharapkan dapat mendatangkan wawasan dan manfaat baru bagi pelaku usaha,” pungkasnya.
