Ketimpangan Fasilitas Pendidikan di Sampang Masih Menganga

Madurapers
Potret fasilitas pendidikan atau sekolah di Kabupaten Sampang, Madura (2024). BPS mencatat Pangarengan paling tertinggal, sementara SD terbanyak di Banyuates dan Omben, SMP di Sampang, SMA di Kedungdung, dan perguruan tinggi di Karang Penang.
Potret fasilitas pendidikan atau sekolah di Kabupaten Sampang, Madura (2024). BPS mencatat Pangarengan paling tertinggal, sementara SD terbanyak di Banyuates dan Omben, SMP di Sampang, SMA di Kedungdung, dan perguruan tinggi di Karang Penang. (Sumber Foto: Madurapers, 2025)

Sampang – Peta distribusi fasilitas pendidikan atau sekolah di Kabupaten Sampang tahun 2024 menunjukkan ketimpangan serius antarwilayah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang memperlihatkan adanya dominasi beberapa kecamatan dan keterbelakangan fasilitas pendidikan di wilayah lainnya, Senin (16/06/2025).

Kecamatan Pangarengan menjadi wilayah dengan akses pendidikan paling terbatas. Dari jenjang SD hingga perguruan tinggi, kecamatan ini konsisten menempati posisi terbawah dalam jumlah fasilitas pendidikan.

Jumlah SD terbanyak tercatat di Kecamatan Banyuates dan Omben masing-masing sebanyak 20 sekolah, sedangkan Pangarengan hanya memiliki 6 SD. Selisih ini mencapai 14 sekolah atau 233,33%, menunjukkan kesenjangan besar pada akses pendidikan dasar.

Pada jenjang SMP, Kecamatan Sampang unggul dengan 18 sekolah, sementara Pangarengan hanya memiliki 5 SMP. Perbedaan ini setara dengan selisih 260%, menandakan ketidakseimbangan akses pendidikan menengah pertama.

Untuk SMA, Kedungdung mencatat 16 sekolah sebagai yang terbanyak, sementara Jrengik hanya memiliki 2 SMA. Selisih sebesar 14 sekolah ini mewakili ketimpangan hingga 700%, memperlihatkan ketidakmerataan yang ekstrem.