Sementara itu, Pamekasan sempat mencapai posisi terburuk se-Madura pada 2021 dengan angka 0,660, sebelum menurun ke 0,601 di 2023. Meski menurun 8,94 persen dalam dua tahun, posisi Pamekasan tetap menjadi yang tertinggi tahun lalu.
Sumenep menunjukkan tren positif pada awalnya dengan penurunan dari 0,628 di 2019 ke 0,570 di 2022. Namun, IKG di daerah ini kembali naik menjadi 0,593 pada 2023, atau meningkat 4,03 persen dalam setahun.
Jika dibandingkan, rata-rata IKG Madura secara kolektif pada 2019 mencapai 0,630, sementara pada 2023 turun menjadi 0,598. Penurunan sebesar 5,08 persen ini mencerminkan upaya-upaya korektif yang belum konsisten di seluruh wilayah.
Ketimpangan yang besar antara kabupaten mengindikasikan belum meratanya akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan partisipasi politik perempuan di pulau ini. Pamekasan dan Bangkalan masih membutuhkan perhatian lebih serius dibanding Sumenep yang sempat mencatat progres signifikan.
Perbedaan arah pergerakan IKG antar daerah juga memperlihatkan bahwa program dan kebijakan gender belum memiliki efektivitas yang sama. Ketiadaan koordinasi regional tampaknya memperlebar jarak ketimpangan antarkabupaten di Madura.