Pasar saham yang melemah turut menekan nilai instrumen keuangan dalam negeri. Hal ini ikut menurunkan nilai kewajiban internasional secara keseluruhan.
Bank Indonesia menyatakan PII Indonesia masih stabil. Rasio PII terhadap PDB menurun menjadi 16,0%, dari sebelumnya 17,6%.
Mayoritas kewajiban Indonesia berbentuk investasi jangka panjang. Instrumen ini mencapai 91,9% dari total kewajiban PII, dengan dominasi investasi langsung.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika global. Mereka akan memperkuat respons kebijakan untuk menjaga ketahanan sektor eksternal.
Bank Indonesia juga berkomitmen menjaga sinergi dengan pemerintah. Langkah ini penting untuk mengantisipasi risiko dari kewajiban neto terhadap perekonomian.