“Rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57% di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim juga ikut menurun di angka 2,83%, berbanding 4,48% di tahun sebelumnya (YoY),” urainya.
Busrul mengatakan, Bank Jatim juga mempunyai misi memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Kontribusi ini antara lain, fokus pada pertumbuhan UMKM yang dibuktikan dengan peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM selama 6 tahun terakhir.
Selanjutnya, memberdayakan masyarakat Jatim dan pelaku UMKM untuk menjadi agen Jatim.
Tujuannya, melayani masyarakat di daerah, yang tidak terjangkau kantor layanan bank, untuk melakukan transaksi tarik tunai, transfer, setor tunai, hingga pembayaran pajak daerah.
”Tahun ini Bank Jatim sukses melakukan sekitar 500 integrasi & elektronifikasi permintaan sistem keuangan daerah dari 38 kota dan kabupaten di Jatim yang telah menggunakan layanan digital dari Bank Jatim, seperti e-retribusi pasar & parkir, e-KIR, e-ticketing, PBB & BPHTB online, dan lain-lain,” ungkapnya.
Untuk Corporate Social Responsibility (CSR), menurut Busrul, Bank Jatim tetap berkomitmen bisa ikut andil dalam upaya mendorong kemajuan, memberdayakan, dan menciptakan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan ekonomi setempat.
Pelaksanaan program-program CSR oleh Bank Jatim merupakan bentuk dukungan penerapan keuangan berkelanjutan, sekaligus tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Pada tahun 2022, Bank Jatim berhasil menyalurkan CSR sebesar Rp18 miliar pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial,” ucapnya.
“Alhamdulillah sepanjang tahun 2002 Bank Jatim sukses mencetak prestasi kinerja yang baik.
Beberapa penghargaan berhasil diterima antara lain Bank Penyalur KUR Terbaik, The Most Efficient Banking Operation for BPD, Digital Innovation for Sustainable Business, Best Overall Performance for Service Excellence, Digital Brand Awards untuk Bank Umum Konvensional, dan Top Digital Implementation,” lanjutnya.
Dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 kali ini, terdapat perubahan susunan pengurus perseroan.
Bank Jatim memberhentikan dengan hormat anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas syariah yang telah berakhir masa jabatannya, yaitu Heru Tjahjono dan Saad Ibrahim.
Kemudian, Komisaris Independen Muhammad Mas’ud dan Dewan Pengawas Syariah K.H. Affifudin juga diberhentikan dengan hormat, karena telah berakhir masa jabatannya, namun diangkat kembali dengan posisi yang sama.
Selain itu, berdasarkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2022, Bank Jatim juga mengangkat Adhy Karyono sebagai komisaris baru, Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo, Direktur Operasi Arif Suhirman, dan Dewan Pengawas Syariah Sukadiono.
