Sementara itu, Wildan Lipu Prasasti yang merupakan CEO Kirana Present mengungkapkan kebahagiaannya bisa menggelar event yang terbilang unik. Hal ini mengingat kegiatan tersebut merupakan kali pertama dengan jumlah peserta terbanyak di Jawa Timur.
“Alhamdulillah, sejauh ini memang terbilang cukup unik dan jarang di tempat lain lomba mewarnai Sketsa Gus Dur,” ungkapnya.
“Sebagian besar orang tua juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dengan Ngabuburit,” lanjut Wildan.
Dia menambahkan, pihaknya akan terus berkomitmen mengawal nilai-nilai kebudayaan di Madura dengan konsep Milenial dan mudah diterima Masyarakat.
“Kita berkomitmen akan terus mengawal nilai-nilai kebudayaan di Madura, khususnya di Sumenep, dengan konsep-konsep yang lebih milenial dan mudah diterima oleh masyarakat umum,” katanya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua PCNU Sumenep K.H. A. Pandji Taufiq, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi upaya yang dilakukan anak muda dalam mengenalkan Gus Dur.
“Kalau ini bisa dikenalkan dengan cara yang lain kenapa tidak? Kita perlu apresiasi karena bisa menghimpun anak-anak dan ini luar biasa,” tuturnya.
Dia menyebut, upaya tersebut tidak lazim dilakukan namun sangat efektif. “Ini perlu sekali. Ini suatu acara yang tak lazim, tapi sangat menarik,” pungkasnya.
Rangkaian event Gebyar Budaya Ramadhan tersebut, tidak hanya lomba mewarnai, tatapi menghadirkan grup musik tradisional khas Madura, yang dikenal dengan Ul-Daul, beserta sejumlah stand bazar, yang menampilkan produk berbuka khas Madura.
