Kontroversi Trans7: Ponpes Miftahul Ulum Lepelle Sampang Tuntut Chairul Tanjung Bertanggung Jawab

Admin
Kunjungan Trans7 Biro Jawa Timur ke Ponpes Miftahul Ulum, Lepelle, Robatal, Sampang, Madura
Kunjungan Trans7 Biro Jawa Timur ke Ponpes Miftahul Ulum, Lepelle, Robatal, Sampang, Madura, (Foto: Istimewa).

Sampang – Tim Biro Trans7 Jawa Timur mendadak menyambangi Pondok Pesantren Miftahul Ulum Lepelle di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pada Jumat (17/10/2025) dini hari sekitar pukul 00.00 WIB.

Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan upaya darurat untuk meredam badai kontroversi akibat tayangan program Xpose Uncensored yang dianggap melecehkan institusi pesantren dan para kiai terkemuka.

Kontroversi meledak setelah program tersebut menayangkan cuplikan video KH Ali Mustaqim, pengasuh utama Pesantren Miftahul Ulum Lepelle.

Isi tayangan dinilai merendahkan martabat pesantren, termasuk serangan tidak langsung terhadap Pondok Pesantren Lirboyo yang legendaris dan Miftahul Ulum Lepelle.

Kritik pedas dari kalangan nahdliyin menyoroti bagaimana media itu memprovokasi sentimen anti-pesantren, memicu tuntutan maaf resmi yang kian membesar.

Didampingi Kapolres Sampang, AKBP Hartono, rombongan Trans7 disambut hangat oleh Ketua Yayasan Lora Walid Mustain beserta jajaran pengurus pesantren.

Namun, momen krusial ini kehilangan puncak dramanya. KH Ali Mustaqim, figur sentral yang menjadi sasaran kontroversi, sedang tidak ada dikediamannya. Pengasuh pondok itu sedang berada di luar kota.

Dalam pernyataan eksklusif kepada media ini, Sabtu (18/10/2025), Lora Walid Mustain menegaskan bahwa kunjungan itu diterima sebagai bentuk silaturahim sekaligus platform klarifikasi.