Lebih lanjut, Irwan juga menyoroti perlunya audit menyeluruh terhadap kondisi keuangan dan aset milik PT Sumekar. Ia mempertanyakan bagaimana perusahaan bisa mengalami keterlambatan pembayaran hingga 22 bulan, sementara Kapal DBS III tetap beroperasi dalam periode tersebut.
“Kalau DBS III masih jalan, kenapa sampai tidak ada dana untuk membayar gaji? Ini harus diaudit agar jelas duduk persoalannya,” tegasnya.
Sebagai informasi, PT Sumekar merupakan operator pelayaran yang melayani rute Pelabuhan Kalianget ke Kepulauan Kangean menggunakan armada DBS I, II, dan III.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, DBS II dan DBS I sudah tidak digunakan karena mengalami kerusakan, menyisakan DBS III sebagai satu-satunya kapal operasional yang kondisinya juga sempat bermasalah karena perbaikan dan tekanan finansial.