“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis, ternyata tensi darahnya turun,” jelasnya.
Karena dianggap cukup parah, maka Zainol dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Setelah tiba di fasilitas kesehatan (Faskes) pelat merah itu, kondisi tahanan itu semakin parah.
“Sekitar 30 menit dilakukan tindakan medis di rumah sakit, kemudian dia (Zainol-red) meninggal di sana,” katanya menjelaskan.
Pria yang akrab disapa Teguh menambahkan bahwa Zainol selama berada di Rutan Kelas IIB Kabupaten Sumenep mangaku memiliki kepribadian yang baik dan aktif mengikuti program binaan.
“Dia adalah warga binaan yang sangat baik dan aktif mengikuti program binaan di rutan. Bahkan, dia sering mengaji dan belajar hadrah,” pungkasnya.
