“Kalau misalkan yang daftar online mau minta diantarkan maka akan kita antar. Kita sudah bekerja sama dengan pos”, sambungnya.
Ditanya soal kesiapan trobosan baru itu, Syahwan memaparkan bahwa tinggal menunggu surat sampai dan tanggapan dari Kepala Desa dan Kepala Sekolah.
“Nantinya, jika ada Desa atau Sekolah merespon surat kami, akan langsung kami tindak lanjuti. Sedangkan perlengkapan seperti mesin cetak e-KTP masih memiliki 12 buah”, paparnya.
Dirinya mengaku, bahwa mesin cetak e-KTP yang ada masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat Sumenep yang tersebar di 330 Desa dan 27 Kecermatan, baik daratan maupun kepulauan.
“Kalau yang belum ada (mesin cetak-red), kita akan adakan pengadaan setiap tahun, jadi tidak bisa secara keseluruhan. Tahun depan kita akan nambah kurang lebih 6 buah. Karena kita dibatasi oleh anggaran. Maka setiap tahun kita adakan sampai semua bisa lengkap”, ungkapnya.
Mengenai trobosan baru ini, Syahwan akan mendahulukan wilayah mana yang penduduknya banyak yang belum melakukan perekaman e-KTP.
“Progam ini tidak lain ditujukan kepada masyarakat belum melakukan perekaman, khususnya para pelajar. Jika di suatu Desa atau Kecamatan yang minus punya e-KTP, kita pasti prioritaskan”, pungkasnya.
