Bangkalan – Selama 5 (lima) tahun terakhir, rerata Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) di wilayah Madura menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim), rerata atau rata-rata IKK Madura dari tahun 2020 hingga 2024 tercatat sebesar 102,07.
Rerata IKK Madura tercatat mengalami penurunan sebesar 6,04 poin dari angka 105,34 pada tahun 2020 menjadi 99,30 pada tahun 2024. Secara persentase, penurunan ini mencapai 5,73 persen selama periode lima tahun tersebut.
Tahun 2021 menjadi puncak rerata IKK Madura dengan nilai 105,53, sementara tahun 2024 mencatat angka terendah yaitu 99,30. Penurunan terbesar terjadi antara tahun 2022 ke 2023, yakni sebesar 3,56 poin atau sekitar 3,43 persen.
Jika dibandingkan dengan Jatim secara keseluruhan, rerata IKK Madura tetap berada di atas. Rerata IKK Jatim dalam periode yang sama hanya mencapai 99,60, terpaut 2,47 poin di bawah rerata IKK Madura.
Secara persentase, rata-rata IKK Madura lebih tinggi 2,48 persen dibandingkan IKK Jatim. Hal ini menunjukkan bahwa biaya konstruksi di Madura masih lebih mahal dibandingkan wilayah lain di provinsi ini.
Meskipun terjadi penurunan, rerata IKK Madura masih belum turun di bawah angka psikologis 100 yang menjadi acuan efisiensi biaya konstruksi. Sebaliknya, Jatim secara keseluruhan telah mencatat IKK di bawah 100 sejak tahun 2022.
Data BPS juga menunjukkan bahwa pada tahun 2024, rerata IKK Madura masih lebih tinggi 3,01 poin dari rerata IKK Jatim yang hanya sebesar 96,29. Dengan demikian, selisih rerata IKK antara Madura dan Jatim pada 2024 mencapai 3,13 persen.
Tren menurun ini mengindikasikan adanya efisiensi dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi di Madura. Namun, selisih yang masih signifikan menunjukkan bahwa tantangan biaya logistik dan distribusi bahan bangunan belum sepenuhnya teratasi.
Penurunan rerata IKK yang konsisten di Madura memberi harapan akan terciptanya biaya pembangunan yang lebih kompetitif. Namun, perbedaan dengan rerata atau rata-rata provinsi tetap menjadi perhatian utama dalam perencanaan pembangunan daerah.