Sumenep menjadi cerita paling suram. Selama empat Porprov Jatim (2019-2025), kabupaten paling timur Madura ini tak pernah keluar dari posisi bawah Jatim dan terbawah Madura dan hanya mengumpulkan 6-7 emas di tiga gelaran terakhir—dari nol emas di Porprov VI Jatim 2019.
Ranking Jatim Sumenep stagnan di kisaran 30-an: dari 36 pada Porprov VI Jatim 2019 ke 32 pada Porprov IX Jatim 2025, padahal total medali naik dari 11 menjadi 31 atau meningkat 181,82%. Sayangnya, peningkatan ini tak cukup mengangkat peringkatnya di Jatim dan Madura secara signifikan.
Sementara Bangkalan mencatat kemajuan luar biasa dari peringkat 38 ke posisi 10 Jatim—naik 28 tingkat atau 280,00%. Pamekasan justru turun dari posisi 14 ke 25, penurunan 11 tingkat atau 78,57%.
Sampang pun demikian, dari posisi 26 pada Porprov VI Jatim 2019 turun ke 28 pada Porprov IX Jatim 2025 meski sempat menyentuh ranking 17 di Porprov VII Jatim 2023. Artinya, hanya Bangkalan yang menunjukkan tren naik secara konsisten.
Secara kolektif, empat kabupaten Madura mengumpulkan total 184 emas selama empat Porprov. Tapi lebih dari separuhnya atau 61,41%—71 emas—disumbangkan Bangkalan.
Porprov VI–IX Jatim 2019–2025 memperlihatkan kenyataan keras: Bangkalan melesat, Pamekasan stagnan, Sampang inkonsisten (tak konsisten, red.), dan Sumenep tak bergerak. Madura butuh lebih dari semangat—ia butuh sistem.
