Dominasi ekonomi dalam kehidupan modern menyebabkan manusia terasing dari dirinya sendiri. Ia menjadi budak dari sistem yang membentuknya tanpa ruang bagi refleksi moral.
Para pemikir filsafat moral mengingatkan bahwa peradaban tanpa nilai kemanusiaan akan runtuh. Ketika manusia hanya melihat dunia dalam kerangka keuntungan, kehancuran sosial menjadi keniscayaan.
Seorang pemikir humanisme menyatakan bahwa kebaikan hanya bertahan jika manusia memiliki kesadaran etis. Keserakahan mengaburkan batas antara benar dan salah dalam kehidupan sosial.
Manusia yang kehilangan kepekaan moral akan membangun sistem yang tidak adil. Keberpihakan terhadap kekuasaan dan materi menjadikan empati sesuatu yang langka.
Ketidakpedulian terhadap penderitaan sesama berawal dari obsesi terhadap keuntungan pribadi. Individu yang hanya mengejar kekayaan akan mengorbankan nilai kemanusiaan.
Para filsuf mengingatkan bahwa manusia harus mempertanyakan makna kekayaan dan kekuasaan. Jika nilai moral tidak menjadi dasar, maka peradaban hanya akan melahirkan kehampaan.
Dalam filsafat humanisme, kebebasan sejati ditemukan dalam kepedulian terhadap sesama. Ketika manusia terjebak dalam keserakahan, ia kehilangan kebebasan batinnya.
Masyarakat yang terlalu memuja materi akan mengalami krisis eksistensial. Tanpa fondasi nilai moral, struktur sosial hanya menjadi arena perebutan kepentingan.
Seorang filsuf menyatakan bahwa keadilan hanya bisa terwujud jika manusia mengutamakan nilai etis. Keserakahan menghambat terwujudnya keseimbangan dalam tatanan sosial.