Mojokerto – Lailatul Qadar merupakan malam istimewa yang dianugerahkan Allah S.W.T., kepada umat Nabi Muhammad s.a.w. Malam ini lebih baik daripada seribu bulan, sehingga ibadah pada malam ini memiliki nilai yang sangat besar.
Ketua Komisi Dakwah & Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Mojokerto, K.H. Nur Rohmad, menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an. Prosesnya terjadi dalam dua tahap, yaitu dari Lauh Mahfuz ke langit dunia dan secara bertahap kepada Nabi Muhammad s.a.w., selama 23 tahun.
Selain itu, Lailatul Qadar juga dikenal sebagai malam yang penuh keberkahan. Allah S.W.T., menurunkan banyak rahmat kepada hamba-hamba-Nya yang beribadah pada malam tersebut.
Keutamaan atau keistimewaan lainnya, pada malam ini, Allah S.W.T., memberitahukan kepada para malaikat mengenai segala ketetapan bagi manusia dalam satu tahun ke depan. Hal ini mencakup rezeki, umur, dan peristiwa besar lainnya.
Lailatul Qadar juga merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Artinya, satu malam ibadah di dalamnya lebih utama dibandingkan ibadah selama 83 tahun lebih.
Pada malam itu, para malaikat turun ke bumi untuk memberikan salam dan doa kepada orang-orang yang beribadah. Malaikat Jibril turut serta dalam rombongan malaikat yang menyebarkan keberkahan.
Keutamaan terakhir adalah Lailatul Qadar sebagai malam keselamatan. Pada malam ini, setan tidak dapat mengganggu orang-orang yang beribadah dengan khusyuk.
Mengenai waktu terjadinya, K.H. Nur Rohmad menuturkan bahwa Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadhan. Kemungkinan besar berada pada sepuluh malam terakhir, terutama malam-malam ganjil.