Beberapa ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21 atau ke-23 Ramadhan. Namun, banyak yang meyakini malam ke-27 sebagai malam yang paling besar kemungkinannya.
Allah S.W.T., merahasiakan waktu pasti Lailatul Qadar agar umat Islam senantiasa beribadah sepanjang bulan Ramadhan. Hikmahnya adalah agar tidak hanya beribadah di satu malam saja.
Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan datangnya Lailatul Qadar. Salah satunya adalah cahaya yang tampak berbeda dari biasanya, baik di langit maupun di sekitar lingkungan.
Tanda lainnya adalah matahari terbit dengan cahaya redup tanpa sinar yang menyilaukan. Hal ini disebabkan oleh keberkahan malam sebelumnya.
Sebagian orang dapat melihat tanda-tanda Lailatul Qadar dalam mimpi. Namun, ada pula yang menyaksikannya langsung dalam keadaan sadar.
Meski tidak melihat tanda-tanda tersebut, seseorang tetap bisa mendapatkan keutamaan jika ia beribadah dengan sungguh-sungguh. Keberkahan Lailatul Qadar tidak terbatas pada mereka yang melihat tanda-tandanya.
Bagi yang ingin meraih keberkahan malam ini, K.H. Nur Rohmad menyarankan untuk memperbanyak ibadah. Ibadah yang dianjurkan meliputi shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.
Doa yang sangat dianjurkan adalah permohonan ampun kepada Allah S.W.T. Rasulullah mengajarkan doa khusus kepada Sayyidah Aisyah untuk dibaca pada malam Lailatul Qadar.
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk memohon kebaikan di dunia dan akhirat. Doa ini mencerminkan harapan untuk mendapatkan kebahagiaan di kehidupan sekarang dan di akhirat kelak.