Bangkalan – Minyak goreng adalah bahan pangan utama yang digunakan untuk menggoreng makanan. Menurut S. Ketaren (2012), minyak goreng terdiri dari trigliserida yang berasal dari bahan nabati tanpa perubahan kimiawi.
Terdapat berbagai jenis minyak goreng yang umum digunakan. Minyak kelapa, misalnya, diekstrak dari buah kelapa segar dan memiliki aroma khas.
Minyak kelapa sawit juga populer sebagai minyak goreng. Minyak ini dihasilkan dari ekstraksi buah kelapa sawit dan sering digunakan dalam industri makanan.
Minyak zaitun atau olive oil adalah minyak yang dihasilkan dari ekstraksi buah zaitun. Minyak ini sering digunakan dalam masakan Mediterania dan dikenal karena kandungan antioksidannya.
Minyak jagung, yang diekstrak dari biji jagung, juga sering digunakan sebagai minyak goreng. Minyak ini memiliki titik asap tinggi sehingga cocok untuk menggoreng.
Minyak biji bunga matahari merupakan pilihan lain untuk menggoreng. Minyak ini memiliki kandungan lemak tak jenuh yang tinggi, baik untuk kesehatan jantung.
Proses pembuatan minyak goreng dimulai dengan pemilihan bahan baku berkualitas. Bahan baku yang umum digunakan antara lain kelapa sawit, kelapa, dan biji bunga matahari.
Setelah bahan baku dipilih, langkah selanjutnya adalah pembersihan. Bahan baku dibersihkan dari kotoran dan debu untuk memastikan kualitas minyak yang dihasilkan.
Proses berikutnya adalah ekstraksi minyak dari bahan baku. Metode ekstraksi dapat berupa pengepresan mekanis atau menggunakan pelarut kimia.
Setelah ekstraksi, minyak mentah yang dihasilkan perlu dimurnikan. Proses pemurnian meliputi degumming, bleaching, dan deodorizing untuk menghilangkan kotoran dan bau.
