Pandangannya tentang revolusi sosial didasarkan pada keyakinan bahwa perubahan sosial-politik mendasar hanya dapat terjadi melalui aksi kolektif rakyat, bukan melalui pemilihan politik atau reformasi institusional.
Salah satu karya terpenting Berkman adalah “Prison Memoirs of an Anarchist”, yang menceritakan pengalamannya selama 14 tahun di penjara setelah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Henry Clay Frick, seorang magnat industri.
Buku ini bukan hanya catatan pribadi tentang pengalaman di balik jeruji besi, tetapi juga merupakan kritik tajam terhadap sistem penjara yang dehumanisasi dan kejam.
Selain itu, Berkman juga merupakan editor dari jurnal anarkis terkemuka, “The Blast”, yang menjadi wadah bagi pemikiran-pemikiran radikal dan gerakan perlawanan pada masanya. Melalui tulisan-tulisannya, ia menggugah semangat perlawanan terhadap kapitalisme, negara, dan semua bentuk penindasan.
Alexander Berkman tidak hanya mempengaruhi gerakan anarkis pada masanya, tetapi juga menyisakan warisan intelektual yang masih relevan hingga saat ini. Pemikiran dan karyanya telah mengilhami generasi-generasi militan dan aktivis untuk terus memperjuangkan keadilan sosial dan kebebasan individu.
Pengaruhnya dapat dirasakan dalam gerakan-gerakan radikal, teori-teori politik kiri, dan dalam karya-karya sastra dan seni yang terus menggugah kesadaran kritis.
Meskipun hidupnya penuh dengan penderitaan dan pengorbanan, Berkman tetap teguh dalam keyakinannya akan keadilan dan kebebasan. Ia merupakan contoh nyata dari keberanian dan keteguhan dalam menghadapi tirani dan penindasan. Warisannya terus hidup dalam semangat perjuangan para pengikutnya yang terus berjuang untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.
