Pada 2020 dan 2021 lalu, APBN melakukan peningkatan belanja negara untuk membiayai perawatan pasien COVID-19 sekaligus menjaga perekonomian agar tidak terkontraksi lebih dalam.
“Begitu ekonomi sudah tumbuh dan aman, semua investor mulai bergerak, konsumen bergerak, bank mulai bergerak, kita (Pemerintah) sekarang mundur menjadi yang di belakang sambil saya menyehatkan APBN lagi. That is exactly the design of policy. Dan oleh karena itu hubungan antara policy maker dengan industri dan sektor keuangan harus terus dijaga harmonis,” kata Menkeu.
Dengan kondisi pandemi COVID-19 yang masih penuh ketidakpastian, Menkeu menekankan pemerintah agar tetap optimis, namun juga tetap waspada.
Menurutnya dua hal itu memiliki keterkaitan yang tidak bisa dilepaskan satu dengan yang lainnya.
Selain itu, Menkeu juga menjelaskan Pemerintah juga akan fleksibel, namun tetap fokus dalam mengelola APBN, sehingga laju pemulihan ekonomi nasional tetap selaras dan stabil. (*)
