Selain itu, Kholid menjabat sebagai Juru Bicara DPP PKS sejak 2019 hingga sekarang. Ia juga menjadi Juru Bicara Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 dan Juru Bicara Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Secara akademik, Kholid merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (S.E.). Ia kemudian menyelesaikan pendidikan Magister di bidang Hubungan Internasional di FISIP UI (M.Si.).
Kholid juga alumni berbagai program kepemimpinan politik internasional seperti Konrad Adenauer School for Young Politicians (KASYP) dan Sekolah Pemimpin Politik Muda se-Asia. Ia memiliki pengalaman panjang sebagai tenaga ahli DPR RI selama 14 tahun (2011–2025).
Selain itu, ia menjabat sebagai Direktur RETAS Institute sejak 2020. Sejak masa mahasiswa, Kholid aktif dalam berbagai organisasi.
Ia adalah Pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UI (2006–2007) dan Ketua Departemen Kajian Strategis BEM FE UI (2008–2009). Kholid juga menjabat sebagai Ketua BEM FE UI (2009–2010).
Kholid telah memperoleh sejumlah penghargaan bergengsi. Ia adalah Wisudawan Terbaik Kategori Aktivis Fakultas Ekonomi UI (2011) dan Lulusan Terbaik Departemen Hubungan Internasional, Pascasarjana FISIP UI (2021).
Penunjukan Muhammad Kholid sebagai Sekretaris Jenderal mencerminkan komitmen PKS dalam melanjutkan regenerasi kepemimpinan yang progresif dan berbasis meritokrasi. PKS menegaskan tekadnya untuk menjadi partai yang terus responsif terhadap aspirasi rakyat.
Presiden PKS, Almuzzammil Yusuf, menjelaskan bahwa penunjukan Muhammad Kholid sebagai Sekjen PKS merupakan langkah strategis dalam penyegaran struktur kepemimpinan partai. Almuzzammil menyatakan, “Muhammad Kholid adalah sosok muda, cerdas, dan memiliki rekam jejak panjang dalam perjuangan politik di PKS,” kutip laman resmi PKS.