Negara dalam Pandangan Karl Marx, Friedrich Engels, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin

Karl Marx, Friedrich Engels, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin
Karl Marx, Friedrich Engels, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin (Sumber foto: Istimewa, 2024).

Pierre-Joseph Proudhon

Pierre-Joseph Proudhon, seorang pemikir anarkis Prancis abad ke-19, memiliki pandangan yang berbeda tentang negara. Bagi Proudhon, negara adalah institusi yang bertentangan dengan kebebasan individu dan masyarakat. Ia memandang negara sebagai sumber tirani dan eksploitasi yang harus dihapuskan sepenuhnya.

Proudhon terkenal dengan ungkapannya, “Property is theft!” (“Kepemilikan adalah pencurian!”), yang mencerminkan pandangannya tentang sifat eksploitatif dari kepemilikan pribadi dan peran negara dalam mempertahankannya. Baginya, solusi untuk masalah sosial dan ekonomi tidak terletak pada negara, tetapi pada organisasi sosial yang didasarkan pada prinsip-prinsip solidaritas, otonomi, dan kesetaraan.

Proudhon mendukung ide federasi dari masyarakat bebas yang saling berkaitan, di mana kekuasaan terdesentralisasi dan dikontrol langsung oleh individu-individu.

Mikhail Bakunin

Mikhail Bakunin, seorang revolusioner anarkis Rusia abad ke-19, juga memiliki pandangan yang kritis terhadap negara. Bagi Bakunin, negara adalah alat yang digunakan oleh elit untuk mempertahankan monopoli kekuasaan dan kekayaannya atas masyarakat. Dia melihat negara sebagai institusi yang tidak dapat direformasi dan harus dihancurkan melalui revolusi sosial.

Bakunin menolak konsep Marx tentang “diktatur proletariat” dan mengkhawatirkan bahwa pemerintahan revolusioner yang didirikan oleh Marx dan partai komunis akan berkembang menjadi otoritarianisme yang sama seperti negara kapitalis yang digantikannya. Baginya, tujuan revolusi adalah untuk menghapuskan negara dan membangun masyarakat yang didasarkan pada prinsip-prinsip kebebasan dan kesetaraan.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca