Nenek Renta dan Perempuan Dirantai, Potret Keterabaian di Sampang

Admin
Potret memilukan nenek renta dan perempuan dirantai yang berada di satu atas di Desa Barunggagah Sampang
Potret memilukan nenek renta dan perempuan dirantai yang berada di satu atas di Desa Barunggagah Sampang, (Foto: Istimewa).

Sampang – Potret memilukan kembali menyeruak dari pelosok Madura. Di Dusun Pao Baruh, Desa Barunggagah, Kecamatan Tambelengan, Kabupaten Sampang, satu keluarga hidup dalam pusaran derita tanpa perhatian nyata dari negara.

Di rumah sederhana berdinding rapuh itu, Ibu Ma’e, seorang nenek renta, menjalani masa senjanya tanpa jaminan sosial.

Usia senja yang seharusnya penuh ketenangan justru ia habiskan dalam kemiskinan yang tak pernah tersentuh bantuan pemerintah.

Derita semakin menyesakkan dengan kondisi Muhrimah, seorang perempuan yang hidup dalam belenggu rantai besi. Tidak ada penjelasan pasti mengapa ia harus dikurung, namun pemandangan itu menorehkan luka batin mendalam.

Rantai di tubuhnya menjadi simbol telanjang keterabaian: warga miskin yang tercecer dari radar negara.

Satu atap rumah itu juga dihuni oleh seorang penyandang disabilitas. Lengkap sudah potret nestapa; nenek renta tanpa jaminan hidup, perempuan dirantai, dan disabilitas terlupakan.

Sejumlah warga mengaku miris dengan keadaan ini. Mereka menilai masalah yang terjadi bukan sekadar kemiskinan, melainkan pelanggaran kemanusiaan.