“Ini bukan lagi soal miskin atau tidak miskin. Ini soal kemanusiaan. Masa ada manusia dirantai dan penyandang disabilitas hidup tanpa perhatian, sementara negara diam?” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Desakan pun muncul agar Dinas Sosial Kabupaten Sampang segera turun tangan, tanpa menunggu birokrasi yang berbelit.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinsos P3A Sampang, Edi Subinto, mengatakan pihaknya akan segera melakukan pengecekan.
“Minta tolong untuk dicek dulu data KK atau KTP-nya. Kalau belum ada data dokumen yang bersangkutan, saran saya agar diusulkan dari desa ke kecamatan, nanti biar dilanjutkan ke kabupaten,” jelas Edi Subinto melalui pesan singkat, Jumat (3/10/2025).
Pernyataan itu membuka peluang agar keluarga ini masuk daftar penerima bantuan resmi. Namun warga khawatir proses panjang birokrasi justru menjadi penghalang bagi penanganan cepat.
Potret satu keluarga di Barunggagah adalah ironi yang menampar nurani. Di tengah gegap gempita program pengentasan kemiskinan, masih ada warga yang hidup dalam rantai, dalam keterbatasan, dan dalam penantian panjang atas hadirnya negara.
Warga berharap pemerintah bergerak cepat, bukan sekadar memverifikasi dokumen, tetapi hadir memberi solusi nyata. Karena bagi mereka, ini bukan sekadar soal bantuan, melainkan soal kemanusiaan yang mendesak untuk diselamatkan.