Meskipun memiliki rasa yang khas, minuman tersebut juga memiliki beragam variasi sesuai dengan daerah asalnya. Di Jawa Tengah, minuman ini sering disajikan dengan tambahan potongan nangka dan kolang-kaling.
Sementara itu, di daerah Jawa Timur, minuman ini bisa disantap dengan tambahan agar-agar dan biji selasih. Di Sumatra, minuman ini kadang-kadang diberi tambahan bubur mutiara atau bubur sumsum untuk menambah tekstur dan kelezatan.
Meskipun berasal dari tradisi yang kuno, minuman tersebut tidak kehilangan pamornya di era modern ini. Bahkan, minuman ini semakin populer dengan hadirnya kedai-kedai kopi dan warung-warung makan yang menyajikan minuman ini dengan sentuhan modern.
Berbagai inovasi juga dilakukan untuk menghidupkan kembali minuman tradisional ini, seperti es cendol dalam bentuk minuman dingin siap saji atau es cendol dengan tambahan topping buah-buahan segar.
Tidak hanya sekadar minuman segar, minuman tersebut juga menjadi simbol kebudayaan dan kegembiraan bagi masyarakat Indonesia. Tradisi menyantap minuman ini sering kali menjadi momen yang menyenangkan dan mempererat hubungan antara keluarga dan teman-teman. Di musim panas, kedai-kedai es cendol menjadi tempat favorit untuk berkumpul dan bersantai sambil menikmati kesegaran minuman ini.
