“Di sini para guru juga dihadapkan dengan persoalan penurunan kemampuan literasi dan numerasi para siswanya,” analisis Djohar.
“Akibat kurangnya bahan bacaan dan tidak adanya hubungan langsung antara siswa dan guru. Artinya, memang kalau tidak secepatnya melakukan pertemuan tatap muka, maka kita akan semakin mengalami learning loss yang semakin parah pada tahun-tahun berikutnya,” analisa politisi Partai Gerindra tersebut.
Dalam kunjungan ini Djohar menilai sudah mulai terlihat geliat proses belajar mengajar di sekolah. Ia berharap proses ini akan terus berlanjut. Sehingga persoalan learning loss ini bisa dibenahi.
Djohar menambahkan, salah satu upaya agar pembelajaran tatap muka bisa kembali dibuka dengan percepatan vaksinasi di kalangan pelajar. Harapannya sebelum akhir tahun semua siswa di Kota Pelajar ini sudah tuntas menjalani vaksinasi.
Djohar mengatakan, saat ini sebaran COVID-19 di Indonesia sudah menurun drastis. Jika semua pelajarnya sudah divaksin, pembelajaran tatap muka pun bisa diizinkan untuk dilaksanakan kembali.
“Sesuai syarat dari Satgas COVID-19 dan Mendikbudristek, pertemuan tatap muka bisa dilaksanakan jika guru dan murid harus sudah divaksin lengkap,” tandas legislator Dapil Sumatera Utara III tersebut.