Pelayanan Puskesmas Kokop Buruk, PMK: Ganti Kapusnya 

Persatuan Mahasiswa Kokop (PMK) saat melakukan audensi ke kantor Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Kokop yang ditemui oleh Kepala Puskesmas dan jajarannya, (Dok. Madurapers, 2023).

Lebih lanjut, jika melihat sarana yang tidak memadai dan pelayanan yang buruk dalam menangani kesehatan masyarakat di Kecamatan Kokop, justru tidak memberikan hak kesehatan yang baik, melainkan menjerumuskan masyarakat lebih sakit lagi. Kalau ini tetap dibiarkan mending bu Kapus mundur dari jabatannya sebagai pimimpin puskesmas.

“Jika tetap seperti ini terus menerus saya yakin akan banyak lagi yang jadi korban. Jika demikian lebih baik Kapus Kokop dipecat,” kata Zubair dengan suara lantang.

Menanggapi hal itu, Winarti Kepala Puskesmas Kokop menyampaikan terimakasih karena sudah memberikan masukan dan menyampaikan keluhan masyarakat secara langsung.

“Saya sangat berterimakasih karena organisasi PMK membantu dengan cara teguran. Ini akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja Puskesmas Kokop ke depannya,” singkatnya, sembari menutup pembicaraan dalam audensi tersebut.

Adapun tuntutan yang dibawa oleh PMK, pertama, puskesmas harus memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyaraka. Kedua, puskesmas perlu memiliki tenaga kesehatan yang berkualitas dan terlatih untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik.

Ketiga, luskesmas wajib memiliki fasilitas dan peralatan medis yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Keempat, luskesmas perlu memiliki stok obat-obatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Kelima, luskesmas harus patuh terhadap standar pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan. Keenam, puskesmas harus memiliki sistem pengawasan dan pengendalian mutu yang baik. Ketujuh, puskesmas harus memiliki sistem informasi kesehatan yang terbuka terkait stunting di Kecamatan Kokop.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca