Pemkab Sumenep Gandeng Pemprov Jatim dan UNICEF Tekan Kasus Campak

Avatar
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo saat meresmikan kantor DPRD Sumenep pada beberapa waktu lalu
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo saat meresmikan kantor DPRD Sumenep pada beberapa waktu lalu. (Foto: Fauzi/Madurapers, 2025).

Sumenep – Lonjakan kasus campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB), sejak Januari hingga pekan pertama Agustus 2025 tercatat sebanyak 1.944 kasus campak dengan 12 pasien meninggal dunia.

Data itu dihimpun dari 30 puskesmas di wilayah daratan dan kepulauan, serta empat rumah sakit rujukan, yakni RSUD dr. H. Moh. Anwar, RSI Garam Kalianget, RSU Sumekar, dan RSIA Esto Ebhu.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa kasus campak harus segera ditangani dengan langkah cepat dan terukur.

Pemkab Sumenep, kata dia, kini intens menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan UNICEF untuk menekan angka penularan.

“Target kami dalam waktu satu bulan ke depan, jumlah penderita campak bisa berkurang. Karena ini bukan hanya terjadi di Sumenep, tapi hampir di seluruh daerah,” ujar Fauzi, Kamis (21/08/2025).

Tinggalkan Balasan