Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terus memperkuat pemerataan pendidikan melalui kebijakan beasiswa untuk siswa sekolah swasta. Dukungan terhadap program ini, mengutip dari sumber resmi DPRD Jatim, juga terlihat dalam laporan dari kanal resmi lembaga legislatif daerah.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas, menyatakan bahwa kebijakan ini penting untuk mengurangi kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta. Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk keadilan sosial dalam sektor pendidikan.
Menurut Puguh, beasiswa ini ditujukan bagi siswa yang tidak tertampung di SMA dan SMK negeri. Ia menyebutkan bahwa solusi ini efektif dalam mencegah peningkatan angka putus sekolah di Jatim.
Puguh mengungkapkan, tahun ini jumlah lulusan SMP atau sederajat di Jatim mencapai 682.252 siswa. Sementara itu, daya tampung SMA dan SMK negeri hanya mampu menampung 261.396 siswa.
“Ini artinya ada lebih dari 400 ribu anak yang terancam tidak tertampung di sekolah negeri,” bebernya. Ia mengingatkan bahwa masalah daya tampung ini harus segera diatasi agar tidak menjadi krisis sosial.
Dari total kapasitas itu, SMA negeri menyediakan 126.180 kursi dan SMK negeri 135.216 kursi. Kesenjangan ini dianggap bisa berdampak serius jika tidak segera ditindaklanjuti.
Sebagai respon atas kondisi tersebut, Pemprov Jatim menyediakan 72.841 beasiswa bagi siswa yang melanjutkan pendidikan ke sekolah swasta. Dari jumlah itu, 32.562 merupakan beasiswa penuh dan 40.279 berbentuk potongan biaya pendidikan.