Puguh sangat mengapresiasi kebijakan ini karena mampu memperluas akses pendidikan. Ia menyebut bahwa beasiswa ini juga memperkuat masa depan generasi muda Jawa Timur.
“Beasiswa ke sekolah swasta ini bisa menjadi penyelamat bagi siswa yang terkendala biaya,” tegasnya. Ia menilai, beasiswa ini bukan hanya bantuan pendidikan, tetapi juga instrumen pengentasan kemiskinan.
Program ini juga diharapkan mampu memperkuat kesetaraan kualitas antara sekolah negeri dan swasta. Menurut Puguh, perluasan beasiswa adalah bentuk kebijakan berbasis keadilan sosial yang tepat sasaran.
Saat ini, informasi sekolah swasta penerima beasiswa dapat diakses melalui dashboard resmi SPMB Jatim. Informasi tersebut mencakup jenis beasiswa, nama sekolah, serta kuota yang tersedia.
“Cukup buka website SPMB Jatim, di sana tersedia daftar sekolah swasta penerima beasiswa, lengkap dengan kuota dan jenis bantuannya. Ini transparan dan memudahkan masyarakat untuk segera mendaftarkan anak-anak mereka sesuai domisili,” terang Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jatim itu.
Ia mengingatkan bahwa tahun 2022 tercatat 260.347 anak usia SMA sederajat tidak melanjutkan pendidikan. “Dengan kebijakan seperti ini, kita bisa menekan angka putus sekolah yang disebabkan oleh keterbatasan ekonomi,” ujarnya.
Puguh berharap skema beasiswa ini terus dikembangkan agar menjangkau siswa yang benar-benar membutuhkan. Ia menegaskan bahwa keterbatasan biaya tidak boleh menjadi alasan anak-anak Jawa Timur kehilangan masa depan.