Kebijakan yang lebih selektif tercermin dari aspek plafon kredit, premi risiko, jaminan, serta persyaratan administrasi yang lebih ketat. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi risiko yang membayangi pasar kredit.
Pada triwulan ketiga, standar penyaluran diperkirakan tetap stabil dengan ILS sebesar 0,02. Perubahan ini menunjukkan bahwa bank cenderung mempertahankan sikap kehati-hatian tanpa mengendurkan kriteria pemberian kredit.
Responden survei memperkirakan outstanding kredit akan tetap tumbuh hingga akhir 2025. Optimisme ini didukung oleh kondisi ekonomi dan moneter yang relatif stabil serta risiko yang masih terkendali.
Secara keseluruhan, tren positif dalam penyaluran kredit menunjukkan kepercayaan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. Kendati demikian, bank tetap menjaga kewaspadaan melalui pengendalian standar kredit yang lebih selektif.