Perdagangan Jatim Masih Defisit Meski Ekspor Tumbuh

Madurapers
Ilustrasi perdagangan Jatim Januari-April 2025 bernilai defisit. Nilai defisitnya mencapai US$1,37 miliar
Ilustrasi perdagangan Jatim Januari-April 2025 bernilai defisit. Nilai defisitnya mencapai US$1,37 miliar (Sumber Foto: Madurapers, 2025).

Sayangnya, di sisi impor, Jatim mencatat kenaikan yang lebih tinggi daripada ekspor. Nilai impor Januari-April 2025 mencapai US$9,68 miliar, naik 1,61 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Impor nonmigas naik signifikan sebesar 10,33 persen dengan nilai mencapai US$7,96 miliar. Kenaikan impor ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor nonmigas.

Pada April 2025, impor Jatim naik drastis sebesar 21,51 persen menjadi US$2,69 miliar. Impor nonmigas pun meningkat 39,49 persen menjadi US$2,35 miliar.

Komoditas impor yang meningkat tajam adalah perhiasan/permata, naik hingga 337,22 persen atau US$530,78 juta. Di sisi lain, impor serealia justru turun drastis sebesar 53,05 persen.

Impor bahan baku dan penolong masih mendominasi dengan nilai US$7,92 miliar, naik 1,94 persen. Impor barang modal juga naik, sedangkan impor barang konsumsi justru turun 7,64 persen.

Dengan nilai ekspor sebesar US$8,31 miliar dan impor US$9,68 miliar, perdagangan Jatim mengalami defisit sebesar US$1,37 miliar. Artinya, meskipun ekspor tumbuh, nilai impor yang lebih tinggi membuat perdagangan Jatim belum surplus.