Yogyakarta – Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tahun 2022 tumbuh sebesar 5,15 persen (C-to-C). Ekonomi DIY Triwulan IV-2022 tumbuh sebesar 5,53 persen (Y-on-Y). Ekonomi DIY Triwulan IV-2022 tumbuh sebesar 3,00 persen (Q-to-Q), Minggu (12/2/2023).
Data BPS DIY, perekonomian DIY berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Triwulan IV-2022 mencapai Rp43,28 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp28,99 triliun.
Perekonomian DIY selama 2022 tumbuh sebesar 5,15 persen (c-to-c). Semua lapangan usaha tumbuh positif, dan yang tertinggi dicapai lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 18,26 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor luar negeri sebesar 8,33 persen.
Perekonomian DIY Triwulan IV-2022 terhadap Triwulan IV-2021 tumbuh sebesar 5,53 persen (y-on-y).
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 15,85 persen, diikuti konstruksi sebesar 14,60 persen, dan jasa keuangan 13,40 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 7,03 persen.
Dibandingkan Triwulan III-2022 perekonomian DIY tumbuh sebesar 3,00 persen (q-to-q).
Lapangan usaha yang tumbuh tinggi adalah jasa lainnya, diikuti oleh penyediaan akomodasi dan makan minum serta transportasi dan pergudangan.
Dari sisi pengeluaran, terutama dididorong oleh pertumbuhan konsumsi pemerintah, dan pembentukan modal tetap bruto.
Struktur ekonomi DIY tahun 2022 didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan, informasi dan komunikasi, pertanian, konstruksi, serta penyediaan akomodasi dan makan minum dengan kontribusi sebesar 52,01 persen.