Peta Fasilitas Pendidikan Sumenep 2024: SD Mendominasi, Kampus Masih Terbatas

Madurapers
Ilustrasi peta fasilitas pendidikan (SD —Perguruan Tinggi) Kabupaten Sumenep 2024 memperlihatkan dominasi sekolah dasar — 332 SD menguasai 40% dari total 830 lembaga pendidikan menurut BPS Sumenep. Distribusi jenjang atas masih timpang.
Ilustrasi peta fasilitas pendidikan (SD —Perguruan Tinggi) Kabupaten Sumenep 2024 memperlihatkan dominasi sekolah dasar — 332 SD menguasai 40% dari total 830 lembaga pendidikan, menurut BPS Sumenep. Distribusi jenjang pendidikan tinggi masih timpang. (Sumber Foto: Madurapers, 2025)

Dungkek menyumbang 3,98%, setara dengan Sapeken yang memiliki distribusi fasilitas hingga jenjang SMA meski tanpa SMK atau perguruan tinggi. Saronggi hanya menyumbang 3,01% dan belum memiliki fasilitas pendidikan tinggi sama sekali.

Wilayah seperti Gayam, Nonggunong, dan Masalembu berada di ujung bawah dengan kontribusi masing-masing hanya 1,81%, 1,93%, dan 1,45%. Minimnya lembaga pendidikan di daerah ini menandakan kesenjangan antarwilayah yang masih nyata.

Talango (1,81%), Kalianget (1,57%), dan Kangayan (2,29%) juga berada di bawah rata-rata. Ini menimbulkan pertanyaan tentang akses pendidikan di wilayah kepulauan dan pesisir yang kurang terjangkau fasilitas lengkap.

Batuan yang memiliki tiga perguruan tinggi hanya menyumbang 1,93% dari total, namun unggul dalam kualitas dibanding kuantitas. Sementara Raas dan Manding masing-masing mencatat 2,89% dari total lembaga pendidikan.

Jika tidak ada pemerataan pembangunan pendidikan, wilayah seperti Masalembu dan Gayam akan terus tertinggal. Pemerintah Kabupaten Sumenep perlu segera menyusun kebijakan redistribusi dan pembangunan infrastruktur pendidikan lintas kecamatan.