Petani Pamekasan Kurangi Luas Tanam Tembakau di 2025, Cuaca dan Stok Penuh Jadi Pertimbangan

Admin
H. Junaidi Petani Pamekasan memantau tanaman tembakaunya disawah. (Foto: Istimewa:2025)

Pamekasan – Musim tanam tembakau tahun 2025 di Kabupaten Pamekasan mengalami penurunan signifikan. Para petani memilih mengurangi jumlah tanaman dibandingkan tahun sebelumnya akibat berbagai pertimbangan, mulai dari imbauan tokoh masyarakat hingga kondisi cuaca yang tidak menentu.

Jika pada tahun 2024 rata-rata petani menanam hingga 50.000 batang tembakau, tahun ini jumlah tersebut merosot drastis menjadi sekitar 10.000 batang per petani. Penurunan ini dipicu oleh imbauan tokoh masyarakat setempat, H. Her, yang meminta para petani tidak menanam secara berlebihan, serta prediksi dari BMKG terkait musim kemarau 2025 yang diperkirakan lebih singkat.

“Saya hanya menanam 10.000 batang tembakau karena mendengar imbauan dari H. Her dan mempertimbangkan ramalan cuaca dari BMKG. Musim kemarau tahun ini lebih pendek dibandingkan tahun lalu,” ujar H. Junaidi, seorang petani tembakau asal Pamekasan, Kamis (15/5/2025).

Selain faktor cuaca, kondisi pasar juga menjadi alasan utama para petani memilih berhati-hati. Menurut H. Junaidi, saat ini banyak pengepul tembakau masih memiliki stok rajangan yang belum habis, sehingga kekhawatiran akan hasil panen yang tidak terserap pasar cukup tinggi.

“Lebih baik menanam sedikit daripada gagal panen atau hasilnya tidak laku dijual,” tambahnya.

Ia juga mengimbau petani lain untuk mempertimbangkan kondisi pasar dan cuaca sebelum memutuskan menanam dalam jumlah besar. Dengan curah hujan yang masih sering terjadi dan musim kering yang diperkirakan pendek, risiko gagal panen dinilai tinggi.