Sebelum memulai membudidayakan tanaman florikultura, sebaiknya perlu mengetahui cara memilih dan memberikan perlakuan benih, dianjurkan untuk tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Kemudian pemberian pupuk dengan dosis yang tepat juga sangat dianjukan. Selanjutnya untuk perlakuan pasca panen, diperlukan air bersih untuk menjaga kesegaran tanaman.
Tahapan terakhir dari proses budidaya adalah pascapanen tanaman florikultura antara lain pengemasan dan pengepakan tujuannya melindungi tanaman sehingga tidak mudah rusak dan terkontaminasi. Penggunaan bahan kimia tidak disarankan sehingga penggunaan pestisida organik menjadi alternatif utama agar tanaman lebih aman untuk digunakan oleh konsumen.
Pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya tanaman florikultura ini, petani sebagai pelaku utama juga harus memiliki kemampuan dalam penanganan pasca panen dan pengolahan yang baik dan benar. Untuk itu, penerapan teknologi serta informasi pasar sangat perlu diperhatikan dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Modal dasar dari segi kemampuan SDM-nya menjadikan optimisme dalam pengembangan florikultura di Kelurahan Kowel, Pamekasan. Selain itu, peningkatan produktivitas terhadap florikultura, khususnya di Kabupaten Pamekasan, juga dapat meningkatkan pengembangan budidaya tanaman berbasis kearifan lokal.
Pemasaran Hasil Produksi
Setiap kegiatan budidaya pertanian, khususnya pada bidang florikultura ini, tidak terlepas dari persoalan tentang pemasaran. Pemasaran dari hasil petani florikultura di Kelurahan Kowel ini saat ini masih dalam cakupan pasar lokal. Dari hasil dari produksi tanaman florikultura ini hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan “nyekar makam”, petani hanya memanen dan memanfaatkan kuntum bunga untuk diperjual belikan. Perlu edukasi terkait pemanfaatan dan permintaan pasar selain kuntum, contohnya untuk pengusaha florist yang permintaannya lebih banyak dari batang hingga kuntum bunga sebagai pemanfataan dekorasi, dan lain-lain.