Prediksi Pakar tentang Poros Koalisi Pilpres 2024, Capres dari NU Layak Maju

Madurapers
Pamflet diskusi (Sumber: Gaspoll 2024)

“Sebagaimana terjadi selama ini, kecenderungan PKB akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Soal figur capres dan cawapresnya tentunya akan dapat terlihat seiring lobi politik. Sebab di ketiga parpol ini semua berkeinginan maju, seperti Puan Maharani, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar,” kata Arif menjelaskan.

Calon Presiden dari NU

Survei yang dilakukan IndoStrategi Research and Consulting pada Februari 2022 menemukan bahwa pasangan ideal capres dan cawapres ke depan adalah kombinasi sipil-militer. Selain itu, pasangan tersebut juga harus mendapatkan ceruk dukungan dari luar Jawa dan basis massa NU (Nahdliyin).

“Tantangan pasangan capres-cawapres adalah bagaimana dapat memperbesar ceruk dukungan dari berbagai dimensi. Baik itu dari luar Jawa maupun dari ceruk massa NU. Ini sangat penting karena kandidat incumbent tidak ikut kontestasi, yang memungkinkan semua pasangan akan berbebut suara di ceruk-ceruk suara besar,” papar Arif.

Ketika ditanya tentang potensi kandidat dari basis massa NU, Arif menyitir hasil polling Ketua PBNU Mohammad Syafi’ Alieha, di mana dimenangkan Muhaimin Iskandar yaitu sebesar 42%. Hal itu dapat mengindikasikan bahwa Muhaimin Iskandar sebagai orang asli NU memiliki kesempatan dan layak untuk maju sebagai capres.

“Saya sering mengatakan di berbagai media, peluang Cak Imin maju pasti ada. Bahkan ada juga yang telah mendeklarasikan pasangan Prabowo-Muhaimin. Jika dilihat dari syarat dukungan parpol, kedua tokoh itu sangat memungkinkan maju,” jelas Arif.

Dia menambahkan, tantangan pasangan Prabowo Muhaimin ini adalah bagaimana elektabilitas keduanya jika dipasangkan. Ini menjadi PR dan tugas relawannya. Namun jika dilihat dari ceruk massa, Prabowo dan Muhaimin bisa mengombinasikan basis nasional dan religius (tradisional) sehingga bisa menggaet dukungan pemilih dari dua segmen besar tersebut,” lanjutnya.