Ditanya tentang Posisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Arif menjelaskan bahwa PKB sejauh ini belum kelihatan kecondongan politiknya. Dia memprediksi, PKB bisa saja bergabung dengan koalisi bentukan PDI Perjuangan dan Gerindra.
“Sebagaimana terjadi selama ini, kecenderungan PKB akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Soal figur capres dan cawapresnya tentunya akan dapat terlihat seiring lobi politik. Sebab di ketiga parpol ini semua berkeinginan maju, seperti Puan Maharani, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar,” kata Arif menjelaskan.
Calon Presiden dari NU
Survei yang dilakukan IndoStrategi Research and Consulting pada Februari 2022 menemukan bahwa pasangan ideal capres dan cawapres ke depan adalah kombinasi sipil-militer. Selain itu, pasangan tersebut juga harus mendapatkan ceruk dukungan dari luar Jawa dan basis massa NU (Nahdliyin).
“Tantangan pasangan capres-cawapres adalah bagaimana dapat memperbesar ceruk dukungan dari berbagai dimensi. Baik itu dari luar Jawa maupun dari ceruk massa NU. Ini sangat penting karena kandidat incumbent tidak ikut kontestasi, yang memungkinkan semua pasangan akan berbebut suara di ceruk-ceruk suara besar,” papar Arif.
Ketika ditanya tentang potensi kandidat dari basis massa NU, Arif menyitir hasil polling Ketua PBNU Mohammad Syafi’ Alieha, di mana dimenangkan Muhaimin Iskandar yaitu sebesar 42%. Hal itu dapat mengindikasikan bahwa Muhaimin Iskandar sebagai orang asli NU memiliki kesempatan dan layak untuk maju sebagai capres.