“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah wujud nyata dari semangat, kreativitas, dan kontribusi mahasiswa terhadap institusi. Ketidakhadiran Ketua Kampus selama sepekan penuh adalah sinyal buruk bagi semangat kolaborasi,” tegas Sulhan di hadapan hadirin.
Wakil Ketua II, Ruski, M.Pd., menjadi satu-satunya unsur pimpinan yang hadir dalam malam puncak dan memberikan apresiasi kepada para mahasiswa. “Kegiatan ini membuktikan bahwa mahasiswa STKIP PGRI Bangkalan tak hanya bisa berkarya, tetapi juga menginspirasi,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Sulhan juga mengangkat isu nasional terkait ketimpangan akses pendidikan dan kualitas pengajaran. Ia mengajak seluruh elemen kampus untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktif sebagai agen perubahan.
Momentum Gema Pendidikan 2025 dianggap lebih dari sekadar selebrasi tahunan. Kegiatan ini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakpedulian dan pengingat akan pentingnya peran mahasiswa sebagai mitra kritis dalam pembangunan institusi pendidikan.