Konferensi ini juga dihadiri oleh para duta besar, menteri, pimpinan lembaga, kepala daerah, pelaku usaha, dan akademisi. Keterlibatan berbagai sektor menunjukkan dukungan luas terhadap agenda infrastruktur nasional.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga mengajak sektor swasta untuk ambil bagian besar dalam pembangunan. Ia menyebut keterlibatan domestik dan asing sebagai kekuatan penting dalam mempercepat kemajuan.
“Untuk itu, infrastruktur sekarang saya mengundang sektor swasta dari dalam negeri dan luar negeri untuk ikut terlibat dalam pembangunan infrastruktur kita sebesar-besarnya, sebesar-besarnya,” ujar Presiden. Pemerintah membuka akses dan peluang kerja sama bagi semua pihak yang berminat.
Ia menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya menyederhanakan proses perizinan dan menjamin stabilitas proyek. “Saya menyambut baik pusat-pusat atau kantor-kantor memfasilitasi semua proyek, dibantu, diamankan, dijaga supaya tidak terganggu rencana besar pembangunan tersebut,” ucap Presiden.
Presiden juga menyebut efisiensi anggaran negara kini memungkinkan partisipasi langsung dalam proyek infrastruktur. Pemerintah siap terlibat bukan hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai investor aktif.
“Kita sekarang berani kalau kita undang kerja sama dengan swasta atau dengan asing, kita berani, pemerintah akan ikut berapa persen. Dan bukan minta saham kosong, tapi kita ikut serta dengan uang yang nyata, uang yang riil,” pungkasnya.