Sebagian besar penduduk miskin usia 15-44 tahun (97,14 persen) dan keluarga miskin (80,98 persen) melek huruf. Penduduk usia 15 tahun ke atas sebagian besar berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan kepala rumah tangga miskin sebagian besar tidak tamat SD.
Sebagian besar penduduk miskin usia 15 tahun lebih tidak bekerja dan kepala rumah tangga miskin sebagian bekerja di sektor informal (61,74 persen) di lapangan usaha pertanian (45,60 persen).
Kondisi rumah tangga miskin cukup padat, yakni dengan luas lantai rumah per kapitanya mencapai 19,28 meter persegi rata-rata dihuni oleh 3 orang lebih.
Jenis lantai rumah tangga miskin terluas tidak berlantai tanah (83,49 persen). Rumah tangga ini sebagian besar memiliki akses terhadap air minum layak (89,02 persen) dan sanitasi layak (50,72 persen).
Rumah tangga miskin ini sebesar 55,03 persen merupakan penerima BPNT/sembako selama November 2020-Februari 2021.
Pengeluaran rumah tangga miskin tersebut sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan untuk makan (65,43 persen). Rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari 1,6 ribu kkal dan 44,67 persen rata-rata mengkonsumsi protein.
Selain itu, pengeluaran rumah tangga miskin untuk kebutuhan merokok. Rata-rata pengeluarannya per kapita sebesar 6,56 persen, lebih kecil daripada rumah tangga tidak miskin (13,15 persen).
