Program Kartu Prakerja Menjadi Penyokong Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19

Ilustrasi Pekerja Kantor Diskusi (Sumber: Kemenkeu, 2022)

Saat ini, di dalam ekosistem Kartu Prakerja, terdapat 180 lembaga pelatihan dan telah dinikmati oleh 11,4 juta penerima, termasuk purna pekerja migran.

“Ini juga mendapatkan apresiasi dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia karena untuk pertama kalinya para purna pekerja migran disentuh dengan program pelatihan dan semi bansos sehingga mereka dapat kembali masuk ke dalam job market. Hal ini merupakan sebuah terobosan,” kata Menko Airlangga.

Program Kartu Prakerja juga menjadi langkah nyata Pemerintah bertransformasi dalam melayani publik dengan memanfaatkan teknologi digital.

Selain itu, program ini juga merupakan wujud kemitraan antara Pemerintah dan swasta atau public-private partnership untuk mendukung pengembangan program Pemerintah. Program Kartu Prakerja turut mendorong sektor education technology dan learning management system yang memunculkan berbagai inovasi.

“Kartu Prakerja ini termasuk Top Ten googling di indonesia sehingga ini awareness-nya menjadi sangat tinggi. Kita bisa memilah dan memilih jenis pelatihan secara mudah dan ini untuk pertama kali masyarakat mendapatkan pelatihan semudah memberi barang di e-marketplace,” ujar Menko Airlangga.

Dalam Presidensi G20 Indonesia tahun ini, Menko Airlangga juga berharap Program Kartu Prakerja dapat menjadi modelling di negara-negara berkembang lainnya.

“Semua ini terjadi dalam kurun waktu kurang dari dua tahun dan tentu ekosistem ini akan terus terus berkembang serta memberikan nilai dan manfaat yang lebih besar bagi angkatan kerja di Indonesia,” kata Menko Airlangga. (*)

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca