Politikus tersebut juga mengingatkan agar pemerintah tidak hanya mengandalkan spanduk atau pengumuman. Menurutnya, edukasi yang konsisten dan keterlibatan langsung akan lebih efektif meningkatkan kepercayaan serta minat warga.
Menanggapi kritik tersebut, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, Mustangin, menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengerahkan berbagai elemen masyarakat untuk memperluas jangkauan sosialisasi.
“Kami sudah melibatkan tokoh desa dan pendamping sosial untuk menjangkau keluarga miskin yang belum terdata atau sulit dijangkau petugas,” jelas Mustangin.
Ia memastikan strategi jemput bola akan terus dilanjutkan hingga masa pendaftaran ditutup. Jika kuota belum terpenuhi, pihaknya siap berkoordinasi dengan Satgas Sekolah Rakyat di tingkat kementerian.
“Kalau kuota masih belum terpenuhi, kami akan melapor ke Satgas Sekolah Rakyat di kementerian untuk mendapatkan arahan lebih lanjut,” pungkasnya.